Mengapa Aku Bangga Menjadi Juventini Rasanya sesak sekali ketika melihat tim impian kita jatuh dan harus menangis di akhir episode, sebuah kisah yang layak kita kenang, dan tentu bisa menjadi motivasi buat kita untuk menjadi lebiah baik untuk tahun depan, ketika Juventus kalah dari Madrid beberapa hari lalu, rasanya saya ingin minum es teh dan membatalkan puasa, bagaimana tidak, ketika ramalan banyak yang mengatakan tahun ini adalah miliknya Juventus, tetapi ah sudahlah, sepakbola adalah permainan, dan jika kita tidak siap dengan segala resiko, maka jangan bermain api tersebut.
Saya teringat dengan perkataan salah satu bintang Juventus, Alessandro Del Piero, dimana dia mengatakan, kalau Juventus adalah keluarga kedua dan berkat Juventus pula ia menajdi bintang besar. Ya seperti itulah rasanya, bangga pada Juventus.
Ketika banyak teman mengatakan, Madrid dilawan, ingin rasanya saya mengambil batu dan melempar ke kepalanya, tapi bulan puasa harus dikuatkan, dan itu adalah gangguan. Juventus bukanlah pesakitan, saya jawab seperti itu. Juventus adalah rumah bagi para bintang, dan jika kamu ingin tahu lebih dalam tentang Juventus, maka kenalilah dulu Juventus.
Saat Paulo Dybala sedih, saat itu pula rasnya saya ingin ada di sampingnya dan berkata, kita bisa mendapatkanya tahun depan sob, tenang saja, rasanya sedih sekali. Juventus ku yang kusukai sejak kecil harus tumbang dua kali di tangan madrid.
Tentu kalian masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu, tepatnya ketika gol Mijatovic menghujam jala Peruzzi, itu adalah hal yang membuat sedih, dan ketika Juventus ku harus kalah lagi dari tim yang sama, ingin rasanya membanting hp dan tv yang ada di depan saya. Juventus adalah kebanggaanku, dan saya tak akan pernah lari dari Juventusku.
Sekali merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampui, begitulah Juventus ku untuk tahun mendatang. Saya ketika membaca berita tentang Juventus, saya sedikit sumringah, dimana sang bos sudah berwanti wanti bahwa akan menyapkan uang yang besar untuk memboyong beberpa bintang, saya yakin itu adalah obsesi sang bos, dimana dia dua kali merasakan menajdi nomor dua di eropa.
Ya mungkin dimaria, Verrati atau siapa, saya yakin untuk tahun depan, Juventus akan menjadi raksasa yang tak tinggal diam, terlebih lebih matangnya para pemain muda, akan membuat Juvetus menjadi Leeds United pada kanca beberapa tahun lalu, dimana pasukan muda mampu menggemparkan sepakbola dunia.
Bagaimanapun juga, saya tetap optimis tahun depan Eropa menjadi milik kita, saya percaya bahwa pasukan Allegri akan menajdi manusia super dan akan menaklukkan dunia, soo,,,, Juventusku, kamu akan selalu ada di hatiku.
0 Response to "Mengapa Aku Bangga Menjadi Juventini"
Post a Comment