Rumah joglo yang indah dambaan setiap orang

Rumah joglo yang indah dambaan setiap orang

Buat masyarakat jawa, rumah yang satu ini memang sangat diminati dan sangat ingin dimiliki. Tetapi untuk memiliki rumah idaman seperti ini membutuhkan biaya yang mahal. Nah buat panduan sobat vw10, berikut sekelumit mengenai rumah joglo :

Yang unik dari rumah joglo
Secara fungsi umum, rumah Joglo memiliki fungsi nan tentu saja sama dengan rumah kebanyakan, sebagai loka berteduh saat panas dan hujan. Tetapi secara spesifik, yakni bentuk bangunan, Joglo tentu saja berbeda. Rumah khas masyarakat Jawa ini memiliki dua bagian utama. Pendopo dan rumah bagian dalam.


Pendopo ialah bagian terluar dari rumah Joglo . Bentuknya luas, cenderung tanpa sekat. Jika Anda pernah melihat secara langsung bentuk bangunan Keraton Yogyakarta, pendopo ialah loka dilakukannya berbagai “ritual” nan sifatnya mengundang orang banyak. Pertunjukkan biasanya digelar di pendopo. Fungsi sesungguhnya pendopo ialah digunakan buat menerima tamu atau ruang bercengkrama buat keluarga.

Desain rumah Joglo sangat khas dengan bentuk atapnya nan terdiri dari dua bidang, segitiga serta trapesium. Umumnya terdiri dari 6 buah potongan atap berbentuk trapesium, dan dua buah atap berbentuk segitiga. Hampir semua bagian rumah terbuat dari kayu. Ditambah dengan tiang-tiang penyangga nan juga dari kayu.

Atap pada rumah Joglo selalu berada di tengah. Bentuk nan menjulang itulah nan dimaksud sebagai atap. Atap tersebut kemudian dikelilingi oleh atap serambi. Berdasarkan jenis atap, rumah Joglo dibedakan menjadi dua. Yaitu, atap rumah Joglo Lambang Sari dan Lambang Gantung.

Atap Joglo jenis Lambang Sari memiliki karakteristik atap nan disambung dengan serambi. Sementara atap rumah Joglo jenis Lambang Gantung menyisakan sebuah lubang buat masuknya angin dan cahaya ke dalam ruangan. Disparitas ini tentu saja menjadi pilihan bagi setiap masyarakat Jawa.

Bagaimanapun juga, masyarakat Jawa dulunya akrab dengan pembagian tingkatan sosial. Tingkatan sosial tersebut kemudian memengaruhi penggunaan atau kepemilikan rumah Joglo itu sendiri. Sistem kekerajaan zaman dulu pada akhirnya mewariskan peraturan tentang ini.

Masyarakat biasa, nan tak terlibat dalam kegiatan pemerintahan, umumnya membangun rumah Joglo dengan gaya Joglo Limasan, Joglo Sinom, Joglo Jompongan, Joglo Pangrawit. Sementara mereka nan berkedudukan, seperti bangsawan atau abdi dalem keraton akan tinggal di bangunan Joglo dengan gaya Joglo Semar Tinandhu, Joglo Mangkurat, dan Joglo Hageng.

Selain atap, rumah Joglo juga unik dengan hadirnya tiang-tiang penyangga. Tiang tersebut bertujuan tentu saja sebagai penopang atap. Tiang pada rumah Joglo umumnya berjumlah 16. Masing-masing tiang memiliki nama berdasarkan “tugasnya”.

Untuk tiang nan menyangga atap utama, disebut soko guru . Tiang penyangga nan berada lebih luar dari tiang primer disebut soko rowo . Sementara tiang-tiang nan menyangga atap pada bagian nan paling luar setelah soko rowo disebut soko emper .

Bagi masyarakat Jawa, keunikan rumah Joglo bukan hanya sekadar rumah tinggal biasa. Joglo atau loka tinggal ialah lambang dari kemapanan ekonomi. Pandangan seperti ini rasanya juga bukan hanya milik masyarakat Jawa, bukan? Bahwa kekayaan atau kemampuan ekonomi dilambangkan dengan tegaknya loka tinggal.

Nah semoga gambaran diatas dapat menunjukkan bahwa rumah joglo adalah istimewa dan tetap pilihan anda.

Sumber : google.com

0 Response to "Rumah joglo yang indah dambaan setiap orang"

Post a Comment